Text
Ketika hati gelisah
Salah satu cerita dalam buku antologi ketika hati gelisah adalah hamparan selendang. Cerita ini mengisahkan tentang pengalaman seorang ibu mendampingi anaknya yang kuliah. Lima tahun bukan situasi yang gampang, antara senang, sedih, sampai nangis darah telah dilalui. Kejadian yang membekas adalah ketika mengurusi nilai anaknya dikampus. Bus malam tiba ditempat tujuan jam dua subuh. Tidur sendirian diatas bangku panjang depan kosan, hanya ditutupi hamparan selendang, dingin menggoroti tulang, kristal bening meleleh membahasi bumi, seraya berharap azan subuh pindah di masjid. Kampus itu masih kampus yang sama, rindang, sejuk, indah tapi hatinya bergemuruh, hitam membatu. Itulah perjuangan seorang ibu menemami anaknya mengejar cita-cita yang mungkin belum diridoi Allah. Kenyataan yang tak sejalan dengan keinginan, sejatinya adalah hal yang akan selalu mewarnai kehidupan. Keterbatasan manusia kerap menggiring hati dirundung gelisah dalam menghadapinya. Selamat tinggal kampus kenangan, selamat tinggal masa lalu, masa yang bahagia menanti disana. Aamiin.
2022-03321 | 899.221.3 FAT k | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain